Selasa, 20 April 2010

Studi Banding ke Sumedang

Pada tanggal 15 April 2010, Forum Kabupaten Sehat (Forkahat) Bulungan bersama dengan Tim Desa Siaga dari masing-masing kecamatan (yaitu 12 Kepala Puskesmas dan seorang Pemegang Program Promosi Kesehatan -dalam hal ini termasuk juga Desa Siaga-), 10 Camat se-Kabupaten Bulungan, Sekda Bulungan, Anggota DPRD Bulungan bidang kesehatan, Kepala Dinas Kesehatan beserta semua Kasubdinnya, bersama-sama sekitar 73 orang rombongan berangkat ke Kabupaten Sumedang Jawa Barat untuk melakukan Studi Banding Pelaksanaan Desa Siaga, Kabupaten Sehat serta STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat).

Kabupaten Sumedang memiliki 8 indikator pencapain desa siaga yaitu:
1.Forum Kesehatan Masyarakat Desa
2.Sarana Yankesdas dan sistem rujukannya
3.UKBM (Posyandu, UKBM Maternal, UKBM lain dibutuhkan)
4.Sistem Pengamatan penyakit dan Faktor Resiko berbasis Masyarakat
5.Sistem kesiapsiagaan penanggulangan kegawat-daruratan dan bencana berbasis masyarakat
6.Upaya menciptakan dan terwujudnya lingkungan sehat
7.Upaya menciptakan dan terwujudnya PHBS
8.Upaya menciptakan dan terwujudnya kadarzi

Kabupaten Sumedang memiliki 4 tatanan sehat:
1.Tatanan Pemukiman, Sarana dan Prasarana Sehat
2.Tatanan Kehidupan Masyarakat yang Sehat dan Mandiri
3.Tatanan Ketahanan Pangan dan Gizi
4.Tatanan Pariwisata Sehat

Ada 5 pilar STBM yaitu:
1.Tidak Buang Air Besar sembarangan
2.Cuci Tangan Pakai Sabun
3.Pengelolaan Air Minum dan Makanan
4.Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga (Domestik)
5.Pengelolaan Sampah

Kabupaten Sumedang memiliki visi menjadi Kabupaten Sehat pada tahun 2013.

1 komentar:

  1. Studi banding sih perlu, cuman harus yang berkompeten yang melakukannya. Ini studi banding yang berangkat malah pejabatnya, mestinya yang disuruh belajar kesana itu yang utama adalah para kepala desa dan kader-kadernya, sebab mereka nantinya yang akan memberdayakan desanya menjadi desa siaga. Saya heran... desa siaga di Bulungan sudah 100% aktif (diatas kertas aja kali ya???...) tapi kok mau studi-studian lagi...Tolong bikin pembinaan yang riil di lapangan, jangan hanya pinter bikin program dan perencanaan anggaran. Trims atas atensinya.

    BalasHapus