Selasa, 10 Agustus 2010

Forkahat Bulungan

Forkahat Bulungan Forum Kabupaten Sehat Bulungan

Sabtu, 10 Juli 2010

Indikator Penilaian Kabupaten Sehat

Indikator
Untuk mengukur kemajuan kegiatan pada setiap tatanan yang dipilih masyarakat diperlukan indikator yang merupakan alat bagi semua pihak yang ikut terlibatdapat menilai sendiri kemajuan yang sudah dilakukan dan menjadi tolok ukur untuk merencanakan kegiatan selanjutnya.
Tiap daerah dapat memilih, menetapkan dan melaksanakan kegiatan sesuai dengan kondisi dan kemampuan mereka untuk memenuhi indikator tersebut dengan mempertimbangkan kondisi dan potensi masing-masing kabupaten bersangkutan.
Penilaian indikator untuk mengetahui pencapaian kegiatan dari segi jangkauan dan output. Sumber data untuk menilai keberhasilan ini adalah daftar masalah yang dapat diatasi. Pemilihan indikator hendaknya memperhatikan hal berikut:
1. Tiap daerah memilih indikator yang disepakati bersama Pemerintah Daerah, tiap tahun sasaran dan indikator berkembang sesuai kondisi yang ada
2. Forkahat bersama Pemda memilih besaran indikator sesuai kapasitasnya
3. Pencapaian pendekatan Kabupaten Sehat tergantung kemampuan masing-masing daerah
4. Indikator proses adalah cara mengukur seberapa jauh langkah Kabupaten Sehat sudah dilaksanakan di masing-masing daerah:
5. Indikator output adalah pencapain sasaran kegiatan yang telah disepakati masyarakat
6. Indikator gerakan masyarakat antaranya ditunjukkan dengan adanya program percontohan, dana berputar, keterlibatan forum dan masyarakat terhadap program yang dilaksanakan sektor, adanya kegiatan penyuluhan rutin/penyebarluasan informasi melalui media massa/pembuatan media (poster, leaflet, kesenian tradisional dll) atau pertemuan/seminar/workshop dll. atau Forum menyampaikan konsep pemecahan masalah kepada Pemerintah Daerah/sektor tentang masalah yang disepakati.
Secara garis besar ada 3 Indikator:
I. Indikator Pokok
1. Belajar 9 tahun
2. Angka Melek huruf
3. Pendapatan perkapita domestic
4. Angka kematian bayi per-1000 kelahiran hidup
5. Angka kematian balita per-1000 kelahiran hidup
6. Angka Kematian Ibu melahirkan per 100-000 kelahiran hidup
7. Adanya RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah)
8. Adanya program dana sehat dan jaminan sosial nasional bagi masyarakat miskin
II. Indikator Umum
1. Adanya dukungan Pemda
2. Adanya program pendukung di sector
3. Berfungsinya Tim Pembina Kabupaten dan Kecamatan
4. Berfungsinya Forkahat
5. Adanya Sekretariat Forum
6. Berfungsinya FKD
7. Berfungsinya Pokja
8. Adanya kesepakatan masyarakat dan pemda tentang pilihan tatanan dan kegiatan
9. Adanya perencanaan forum yang disepakati masyarakat dan pemda
10. Adanya kegiatan yang dilaksanakan oleh masyarakat melalui Forkahat/FKD/Pokja

III. Indikator Khusus
Tatanan terpilih disertai dengan indikator dari masing-masing tatanan tersebut. Pada tahun 2010, Kabupaten Bulungan mengangkat 6 tatanan sehat untuk diverifikasi.
A. Kawasan Pemukiman, Sarana dan Prasarana Sehat
B. Ketahanan Pangan dan Gizi
C. Kehidupan Masyarakat Sehat yang Mendiri
D. Kehidupan Sosial Sehat
E. Pertambangan Sehat
F. Pariwisata Sehat

Klasifikasi dan Kriteria Kabupaten Sehat

Klasifikasi dan Kriteria
Tiap dua tahun sekali, Kabupaten/Kota Sehat yang memenuhi kriteria yang ditetapkan diberikan penghargaan Swasti Saba. Penghargaan tersebut dapat diklasifikasikan atas 3 kategori:
1. Padapa: Kabupaten/kota sehat pada taraf pemantapan.
a. Minimal 2 tatanan sehat sesuai potensi setempat
b. Mencakup 51-60% kecamatan
c. Tiap tatanan terlaksana 51-60% dari semua kegiatan termasuk lembaga masyarakat
d. Tiap kegiatan dapat dipilih minimal satu indikator program (fisik atau sosekbud) atau kesehatan (kesakitan, kematian, perilaku dan kesehatan lingkungan) dan satu indikator adanya gerakan masyarakat, dari indikator yang tersedia.
2. Wiwerda: Kabupaten/kota sehat pada taraf pembinaan.
a. Memilih 3-4 tatanan sehat sesuai potensi setempat
b. Mencakup 61-70% kecamatan
c. Tiap tatanan terlaksana 61-70% dari semua kegiatan, termasuk lembaga masyarakat
d. Tiap tatanan telah terintegrasi aspek fisik, sosial budaya dan ekonomi dan kesehatan
e. Tiap kegiatan dapat dipilih lebih dari satu indikator program (fisik, sosekbud) atau kesehatan (kesakitan, kematian, perilaku dan kesehatan lingkungan) dan satu indikator adanya gerakan masyarakat, dari indikator yang tersedia.
3. Wistara: Kabupaten/kota sehat pada taraf pengembangan.
a. Memilih 5 tatanan sehat sesuai potensi setempat
b. Mencakup 70% kecamatan
c. Tiap tatanan terlaksana 70% dari semua kegiatan, termasuk lembaga masyarakat
d. Tiap tatanan telah terintegrasi aspek fisik, sosial budaya dan ekonomi dan kesehatan
e. Tiap kegiatan dapat dipilih lebih dari satu indikator program (fisik, sosekbud) atau kesehatan (kesakitan, kematian, perilaku dan kesehatan lingkungan) dan satu indikator adanya gerakan masyarakat, dari indikator yang tersedia.

Tujuan dan Sasaran Pelaksanaan Kabupaten Sehat

Tujuan Penyelenggaraan Kabupaten Sehat
Tercapainya kondisi Kabupaten untuk hidup deng bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni dan sebagai tempat bekerja bagi warganya dengan cara terlaksanaya berbagai program kesehatan dan sector lain sehingga dapat meningkatkan sarana dan produktivitas dan perekonomian masyarakat.

Sasaran Penyelenggaraan Kabupaten Sehat
1. Terlaksananya Program Kesehatan dan sector terkati yang sinkron dengan kebutuhan masyarakat melalui pemberdayaan Forum yang disepakati masyarakat
2. Terbentuknya Forum masyarakat yang mampu menjalin kerjasama antar masyarakat, Pemerintah Daerah dan pihak swasta serta dapat menampung aspirasi masyarakat dan kebijakan pemerintah secara seimbang dan berkelanjutan dalam mewujudkan sinergi pembangunan yang baik
3. Terselenggaranya upaya peningkatan lingkungan fisik, sosial dan budaya serta perilaku dan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan secara adil, merata dan terjangkau dengan memaksimalkan seluruh potensi sumber daya di Kabupaten tersebut secara mandiri
4. Terwujudnya kondisi yang kondusif bagi masyarakat untuk meningkatkan produktifitas dan ekonomi wilayah dan masyarakatnya sehingga mampu meningkatkan kehidupan dan penghidupan masyarakat melnjadi lebih baik.

Definisi dalam Pelaksanaan Bulungan Sehat

Berikut beberapa definisi yang terkait dengan Pelaksanaan Kabupaten Bulungan Sehat

Kabupaten/Kota Sehat adalah suatu kondisi kebupaten/kota yang bersih, nyaman dan sehat untuk dihuni penduduknya, yang dicapai melalui terselenggaranya penerapan beberapa tatanan dengan kegiatan yang terintegrasi yang disepakati masyarakat dan pemerintah daerah.
Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat adalah berbagai upaya untuk mewujudkan Kabupaten/Kota Sehat melalui pemberdayaan masyarakat, melalui forum yang difasilitasi oeleh pemerintah daerah.
Kawasan Sehat adalah suatu kondisi wilayah yang bersih, nyaman, aman dan sehat bagi pekerja dan masyarakat, melalui peningkatan suatu kawasan potensial dengan berbagai kegiatan yang terintegrasi yang disepakati masyarakat, kelompok usaha dan pemerintah daerah.
Desa/Kelurahan Sehat adalah kondisi dari suatu desa/kelurahan yang bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni penduduknya, yang dicapai melalui terselenggaranya suatu kegiatan yang terintegrasi yang disepakati masyarakat dan pemerintah desa.
Forum adalah wadah bagi masyarakat untuk menyalurkan aspirasinya dan berpartisipasi di masing-masing jenjang. Di jenjang kabupaten/kota disebut Forum Kabupaten/kota Sehat (misal: Forkahat) yang berperan dalam menentukan arah, prioritas, perencanaan pembangunan wilayahnya yang mengintegrasikan berbagai aspek, sehingga dapat mewujudkan wilayah yang bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni warganya. Di jenjang Kecamatan disebut Forum Komunikasi Desa (Misal: FKD) yang mempunyai peran mengkoordinasikan, mengintegrasikan, mensinkronkan dan mensimplikasikan prioritas, perencanaan antara desa/kelurahan satu dengan desa/kelurahan lainnya di wilayah Kecamatan, yang dilakukan oleh masing-masing Pokja (Kelompok Kerja) Desa/Kelurahan Sehat.
Pokja (Kelompok Kerja) adalah wadah bagi masyarakat di desa/kelurahan baik yang bergerak di bidang usaha ekonomi, sosial, dan budaya serta kesehatan untuk menyalurkan aspirasinya dan berpartisipasi dalam kegiatan yang disepakati mereka.

6 Tatanan Sehat Terpilih 2010

Pada tahun 2009, verifikasi terhadap Kabupaten Bulungan untuk 5 tatanan sehat menghasilkan kesimpulan bahwa Kabupaten Bulungan berhak atas 2 tatanan sehat (Pemukiman, Sarana dan Prasarana Sehat dan Kehidupan Masyarakat Sehat yang Mandiri). Untuk itu diperolehlah penghargaan Swasti Saba Padapa untuk 2 tatanan sehat.
Pada Verivikasi yang diadakan 2 tahun sekali, Kabupaten Bulungan akan mengajukan 6 tatanan sehat, diantaranya:
1. Pemukiman, Sarana, Prasarana Sehat
2. Ketahanan Pangan dan Gizi
3. Kehidupan Masyarakat Sehat yang Mandiri
4. Kehidupan Sosial Sehat
5. Pertambangan Sehat
6. Pariwisata Sehat
Kali ini, Kabupaten Bulungan menambah satu tatanan sehat yaitu Pariwisata Sehat. Harapan besar bahwa pada verifikasi selanjutnya didapatkan 3-4 tatanan sehat sehingga dapat diraih penghargaan Swasti Saba Wiwerda.

Potensi Wisata yang terlupa




Pantai Tanah Kuning di Kecamatan Tanjung Palas Timur adalah salah satu potensi wisata bahari yang tampak belum dikelola secara maksimal. Pantai yang tampak kurang bersih membuat pemandangan pantai kurang sedap dipandang. Pun sarana transportasi menuju ke sana yang relatif masih belum mulus lantaran belum sepenuhnya diaspal, jalanan sebagaian masih jalan agregat. Sarana listrik juga belum maksimal, hanya menyala di malam hari saja. Sarana telekomunikasi masih minim, hanya satu operator saja yang sudah mendirikan tower disana (Telkomsel). Sumber Air bersih juga masih dirasa kurang. Seandainya pantai tersebut dikelola dengan baik, kemungkinan besar akan menjadi daya tarik tersendiri baik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.

Minggu, 20 Juni 2010

Senam Jantung Sehat


Jum'at 18 Juni 2010 diadakan senam Jantung Sehat di Lapangan Agatish Tanjung Selor. Kegiatan ini adalah kemitraan bersama antara Forkahat Bulungan, Pt.Askes, Yayasan Jantung Sehat Bulungan, Dinas Kesehatan Bulungan, Jamkesda Bulungan, IDI (Ikatan Dokter Indonesia) cabang Bulungan, PDGI (Persatuan Dokter Gigi Indonesia) cabang Bulungan. Kegiatan diikuti oleh sekitar 300 orang peserta yang berasal dari berbagai Instansi, sekolah, Kodim, Brigif, Puskesmas, Rumah Sakit dll. Kegiatan tersebut adalah rangkaian kegiatan senam Jantung Sehat yang sebelumnya telah diadakan pada 21 Mei 2010.
Kegiatan senam jantung disertai dengan pemeriksaan kesehatan gratis bagi peserta senam jantung. Pada akhir kegiatan ditutup dengan pengundiaan doorprize bagi peserta. Kegiatan senam jantung sehat adalah salah satu bentuk perilaku hidup bersih dan sehat.

Workshop Kabupaten Sehat

Senin, 21 Juni 2010 bertempat di Gedung Pertemuan Pemda Bulungan diadakan kegiatan Workshop dan Pembekalan Kabupaten Sehat. Kegiatan tersebut diikuti oleh sekitar 50-an orang yang terdiri dari Tim Pembina Forkahat, Tim Forkahat, Instansi terkait, FKD, Puskesmas serta sektor yang terkait lainnya.
Kegiatan diisi dengan 3 materi, yaitu:
1. Pelaksanaan Kabupaten Kota Sehat yang disampaikan oleh Kasubdin Lingkungan Departeman Kesehatan RI (Pak Dirman)
2. Peran/Pelaku dalam pelaksanaan Kabupaten Sehat yang disampaikan oleh Kasubdin PL Propinsi Kaltim (Pak Narso)
3. Pelaksanaan Bulungan Sehat yang disampaikan oleh Sekretaris Forkahat (drs.Imam Sukoyo M.AP)
Penyampaian materi diikuti dengan diskusi tentang materi yang telah disampaikan. Banyak masukan yang disampaikan terkait dengan permasalahan yang terjadi utamanya di lapangan.
Pada tahun 2009, Kabupaten Bulungan mendapatkan penghargaan Swasti Saba Padapa untuk 2 tatanan yang dinyatakan sehat yaitu Tatanan Pemukiman Sarana dan Prasarana Sehat serta Kehidupan Masyarakat Sehat dan Mandiri. Pada tahun 2011, akan diadakan verifikasi ulang untuk penilaian Kabupaten Bulungan sehat, yang rencananya dilaksanakan pada bulan April 2011. Pada verifikasi tersebut akan diajukan 6 tatanan dengan harapan 4 tatanan dapat diverifikasi sebagai tatanan sehat dengan harapan diperolehnya Swasti Saba Wiwerda.

Selasa, 20 April 2010

Studi Banding ke Sumedang

Pada tanggal 15 April 2010, Forum Kabupaten Sehat (Forkahat) Bulungan bersama dengan Tim Desa Siaga dari masing-masing kecamatan (yaitu 12 Kepala Puskesmas dan seorang Pemegang Program Promosi Kesehatan -dalam hal ini termasuk juga Desa Siaga-), 10 Camat se-Kabupaten Bulungan, Sekda Bulungan, Anggota DPRD Bulungan bidang kesehatan, Kepala Dinas Kesehatan beserta semua Kasubdinnya, bersama-sama sekitar 73 orang rombongan berangkat ke Kabupaten Sumedang Jawa Barat untuk melakukan Studi Banding Pelaksanaan Desa Siaga, Kabupaten Sehat serta STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat).

Kabupaten Sumedang memiliki 8 indikator pencapain desa siaga yaitu:
1.Forum Kesehatan Masyarakat Desa
2.Sarana Yankesdas dan sistem rujukannya
3.UKBM (Posyandu, UKBM Maternal, UKBM lain dibutuhkan)
4.Sistem Pengamatan penyakit dan Faktor Resiko berbasis Masyarakat
5.Sistem kesiapsiagaan penanggulangan kegawat-daruratan dan bencana berbasis masyarakat
6.Upaya menciptakan dan terwujudnya lingkungan sehat
7.Upaya menciptakan dan terwujudnya PHBS
8.Upaya menciptakan dan terwujudnya kadarzi

Kabupaten Sumedang memiliki 4 tatanan sehat:
1.Tatanan Pemukiman, Sarana dan Prasarana Sehat
2.Tatanan Kehidupan Masyarakat yang Sehat dan Mandiri
3.Tatanan Ketahanan Pangan dan Gizi
4.Tatanan Pariwisata Sehat

Ada 5 pilar STBM yaitu:
1.Tidak Buang Air Besar sembarangan
2.Cuci Tangan Pakai Sabun
3.Pengelolaan Air Minum dan Makanan
4.Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga (Domestik)
5.Pengelolaan Sampah

Kabupaten Sumedang memiliki visi menjadi Kabupaten Sehat pada tahun 2013.

Rabu, 10 Februari 2010

2010, tahun Bulungan Sehat...

Bulungan Sehat, sebuah kata yang sangat didambakan oleh setiap penduduk yang tinggal di Kabupaten Bulungan, baik penduduk asli maupun pendatangnya. Bulungan sehat adalah sebuah visi bagi terwujudnya Kabupaten Bulungan yang bebas dari penyakit yang tak terselesaikan.
Adalah harapan setiap kita untuk mewujudkan Bulungan sebagai Kabupaten yang Sehat, harapan bahwa cita-cita itu bukanlah sekedar cita-cita yang melambung tinggi di awan-awan yang tak sanggup kita gapai.
Menurut WHO, sehat berarti sehat secara fisik, mental dan spiritual. Jadi bukan hanya sehat jasmani saja dalam artian tidak menderita sakit fisik, namun juga harus sehat secara mental dan spiritual.
Blum, seorang pakar kesehatan masyarakat, mengatakan bahwa untuk menjadi sehat diperlukan empat hal: (1) Perilaku Sehat (2) Lingkungan Sehat (3) Pelayanan Kesehatan dan (4) Genetik. Empat hal tersebutmerupakan urutan dari yang paling berpengaruh sampai yang kurang berpengaruh.
Bila kita tilik, maka Perilaku Sehatadalah faktor utama untuk menjadi sehat. Dengan berperilaku yang sehat maka akan berdampak terhadap kesehatan, dampak tersebut bukan hanya akan dirasakan oleh individu itu sendiri tapi juga akan dinikmati oleh orang yang disekitarnya.
Tentu sudah kita ketahui bersama bahwa ada 10 perilaku hidup bersih dan sehat yang dapat kita lakukan tiap hari, baik di rumah, kantor, tempat umum maupun dimana saja. Sepuluh perilaku itu kita kenal dengan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat). Dengan menerapkan 10 perilaku ini, maka diharapkan kesehatan individu maupun kesehatan keluarga dapat terjaga.
Faktor kedua adalah Lingkungan sehat. Dengan di dukung oleh Lingkungan yang sehat maka kesehatan juga akan terwujud karena Lingkungan yang Kotor merupakan tempat berkembang biak penyakit-penyakit terkait lingkungan seperti Diare, Demam Berdarah, Muntaber, Batuk Pilek dan lain-lain. Dengan Lingkungan yang Bersih dan Sehat maka perkembangbiakan penyakit-penyakit tersebut dapat ditekan dan diminimalisir.
Pelayanan Kesehatan sebagai Faktor ketiga. Sarana kesehatan yang bermutu bukanlah jaminan bahwa kesehatan masyarakatnya juga bagus bila tidak didukung oleh dua faktor sebelumnya. Kita patut bersyukur bahwa di Kabupaten Bulungan ini, tiap kecamatan telah berdiri minimal satu Puskesmas Induk, diantaranya juga telah menjadi Puskesmas Perawatan. Sarana Pelayanan Kesehatan itu juga didukung oleh Pustu (Puskesmas Pembantu) dan Poskesdes (Pos Kesehata Desa) yang berlokasi di masing-masing Desa. Sarana Kesehatan juga ditenagai oleh Nakes yang memadai.
Faktor terakhir adalah genetika atau keturunan. Seorang bisa terkena Kencing Manis atau Darah Tinggi lantaran orang tuanya juga pengidap penyakit tersebut. Namun ini tidak selalu timbul manakala telah diketahui secara dini dan dicegah dengan perilaku hidup yang sehat.
Memasuki tahun 2010, sebuah tahun dimana dipancangkan sebagai tahun Bulungan Sehat, maka perlu kita kaji ulang, sudahkah Bulungan kita ini Sehat? Bulungan sehat bukan hanya dinilai dari sarana kesehatan yang memadai dan berkualitas namun kita kembalikan pada teori Blum, bahwa perilaku sehat dan lingkungan sehat lebih berperan dibandingkan dengan pelayanan kesehatan semata.